Freitag, März 11, 2005

Ambalat tegang, Ngebor Jalan terus

Ketegangan di tapal batas Indonesia dan Malaysia soal blok Ambalat (Timur) terasa juga hawanya di rig. Blok yang super duper potensial minyak dan gas itu bagai puteri impian.

Prediksi ilmuwan, hasil eklsplorasinya bisa membuat Indonesia bebas hutang dan bahkan jadi negara kaya. Konon 40-an ribu trilyun barrel potensi minyak bisa disedot disana. Belum gas hidrokarbonnya.
Bandingkan dengan produksi minyak Indonesia saat ini yang sekitar 900 ribu barrel perhari (bph) dari kouta minyak Indonesia di OPEC yang sekitar 1,3 juta bph atau utang Indonesia yang 'hanya' beberapa ratus atau ribu trilyun. O..la..laa...

Nah, blok Ambalat Timur yang disengketakan itu sudah di serahkan RI ke Unocal akhir 2004 lalu untuk dikelola. Dan rig Ocean Baroness, tempat daku berumah di laut itu, bekerja untuk Unocal dan bakal ngebor disana mulai minggu depan. Setidaknya 2 sumur minyak akan digali di sana atau sekitar 1-2 bulan lah Baroness akan berdiam di Ambalat.

Gimana rasanya ngebor di awasi kapal perang dua negara, yang saling intai, saling siaga, dan siap perang kalau terpaksa??
Entah lah...

Yang jelas, dua sumur itu harus tetap digali karena itu kewajiban rig dan masuk dalam kontrak kerja. Kecuali mungkin jika perang benar-benar terjadi. Ihhh.... please, deh!. Jangan lah.

Makanya ada usul dari pekerja, jika latihan mingguan bukan cuma latihan kebakaran dan meninggalkan kapal. Tapi juga latihan menghindari peluru nyasar. :D

Kebetulan di Baroness juga ada pekerja asal Malaysia. Dulu main olok-olokan sih biasa, namun sejak kasus Ambalat mereka keliatan lebih pendiam. Padahal pekerja kita gak ngapa-ngapain. Kerja aja seperti biasa. Sikap pun biasa aja.
Apakah ini pengaruh media, sikap waspada atau nyali yang menciut. Entah..Entah.