Eh.. mirip judul lagu dangdut ya.. Atau lebih mirip judul sinetron kali?
Biarin. Mau judul lagu dangdut kek, judul sinetron kek, gak soal.
Ini soal nasib dan cara menyikapinya. Bulan ini bulan yang mendebarkan bagi sebagian pekerja Baroness terutama bagian katering. Ada isu yang berhembus kencang jika kontrak kateringnya akan berakhir di Baroness bulan ini dan tidak diperpanjang lagi. Katering Baroness akan diserahkan ke perusahaan katering yang lain.
Pekerja katering pun cemas dengan nasibnya. Karena kalo perusahaan gak dapat proyek, artinya gaji bakal pas-pasan. Gak dapat bonus melaut lagi. Mungkin hanya setara UMR atau malah kurang dari itu. Bukan tidak mungkin malah ada yang di PHK tanpa pesangon, terutama yang statusnya pekerja kontrak. Dan akhir bulan ini tidak lama lagi. Tiga minggu lagi.
Lantas kenapa perusahaan diputus kontrak?
Ternyata bukan lantaran bagi makannya pelit atau tidak memuaskan, atau nilai rapor katering (yang diwenangi dokter) sudah merah. Bukan itu, ini -kali- katering yang paling royal soal makanan dan cukup bersih. Nilainya B lewat dikitlah. IP-nya (kalo anak kuliahan) sekitar 3,3 lah. :D
Rupanya soal keroyalan itulah yang jadi masalah. Royal berarti high cost bagi perusahaan pengontrak yang selalu berupaya menekan biaya. Dan ternyata ada perusahaan yang sanggup menyediakan jasa katering dengan cost yang lebih rendah. Mudah-mudahan layanannya tidak super duper pelit. hihhh...(kalo pelit awas, ntar dikasi rapor merah..)
Namun waktu terus berjalan. Hari akhir makin mendekat. Mau apa lagi. Mewek, nangis, menghiba juga tidak ada gunanya. Lebih baik tersenyum dan berdoa. Berharap semoga perusahaan dapat proyek lagi dan semoga tidak ada yang kena PHK. Semoga..
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen