Sonntag, August 29, 2004

libur NGEBOR hari ini

Tidak seperti hari-hari kemarin, hari ini libur ngebor di rig Baroness. Bukan lantaran menghormati hari minggu suci, tapi karena top drive yang lagi macet. Top drive ini adalah pengendali mesin bor menembus bumi. Dan jika pengeboran terhenti, itu juga berarti duit masuk berhenti tapi duit keluar mengalir terus. Makin lama macetnya, makin besar kerugian perusahaan (atau makin sedikit untung perusahaan lebih tepatnya).

Makanya dalam pertemuan rutin sore ini, Ricky Lewis, salah seorang petinggi rig, membuka pertemuan dengan kata-kata mutiara "shit!" dan "Damn!". :P Tanpa senyum dan basa-basi. Menurutnya, paling tidak perbaikan mesin macet itu makan waktu 5 - 6 jam minimal. Dan selama itu, pekerja dipersilahkan bersih-bersih aja. Bagi sebagian pekerja, ini mungkin musibah. Bagi mekanik, ini juga berarti kerja ekstra. Tapi sebagian pekerja lainnya menganggap ini berkah kemerdekaan. Bisa mengaso tanpa ada teriakan. Cihhuiii..

Kalo sampai besok, mesin belum juga bisa dipake ngebor. Mungkin Inul bisa disewa.. :D

Montag, August 23, 2004

DEATH
You would know the secret of death.
But how shall you find it unless you seek it in the heart of life?
The owl whose night-bound eyes are blind unto the day cannot unveil the mystery of light.
If you would indeed behold the spirit of death, open your heart wide unto the body of life.

For life and death are one, even as the river and the sea are one.
In the depth of your hopes and desires lies your silent knowledge of the beyond;
And like seeds dreaming beneath the snow your heart dreams of spring.
Trust the dreams, for in them is hidden the gate to eternity.
Your fear of death is but the trembling of the shepherd when he stands before the king whose hand is to be laid upon him in honour.

Is the shepherd not joyful beneath his trembling, that he shall wear the mark of the king?
Yet is he not more mindful of his trembling?
For what is it to die but to stand naked in the wind and to melt into the sun?
And what is to cease breathing, but to free the breath from its restless tides, that it may rise and expand and seek God unencumbered?

Only when you drink from the river of silence shall you indeed sing.
And when you have reached the mountain top, then you shall begin to climb.
And when the earth shall claim your limbs, then shall you truly dance.


(Kahlil Gibran: The Prophet, on death)

nb: Kematian adalah hal yang pasti.
Selamat jalan Prof. Haris Bundu, MA. Doa kami menyertai..
Buat sobat Dr.Fahrie Haris, tetap semangat!!

Mittwoch, August 18, 2004

nasionalisme tengah LAUT


Indonesia tanah airkoe
Tanah toempah darahkoe
Disanalah akoe berdiri
Djadi pandoe iboekoe

Indonesia kebangsaankoe
Bangsa dan tanah airkoe
Marilah kita berseroe
Indonesia bersatoe

Hidoeplah tanahkoe
Hidoeplah negerikoe
Bangsakoe rakjatkoe
Semoeanja

Bangoenlah djiwanja
Bangoenlah badannja
Oentoek Indonesia Raja

Indonesia Raja
Merdeka...Merdeka
Tanahkoe negerikoe
Jang koecinta

Indonesia Raja
Merdeka...Merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja


(Indonesia Raja, karya: W.R. Soepratman)

Mittwoch, August 11, 2004

Ada ANJALI di Baroness

Seminggu ini ada pemandangan indah di Baroness. Sosok berhidung bangir, berambut panjang, bersorot mata lembut dan suka memakai sari saat bebas tugas. Bukan penampakan sembarang penampakan. Tapi cukup membuat para lelaki mulai cerewet ngerumpi dan ccp (curi2 pandang) ke dia. heuheu..

Saat namanya belum ketahuan, lebih mudah kami menjulukinya Anjali. Meski dia tak secantik Rani Mukerjee, seseksi Aiswarya Rai atau semenggemaskan Kajol. Dia pun bukan aktris Bollywood yang lagi promo tour hingga ke Baroness di tengah laut Selat Makassar. Dia memang ditugaskan ke Baroness, yang sayang hanya sebulan (oh..nehi!!). Dia seorang engineer yang dating dari Pakistan untuk magang kerja di Balikpapan, mempelajari pengoperasian alat radioaktif yang belum ada dan baru mau dicobapakaikan di negaranya.

Walau hanya sementara, namun cukuplah untuk menikmati wajah teduhnya dan anggun pakaian sarinya. Meski itu hanya diruang makan, meski hanya beberapa jenak. Itupun dengan curi-curi pandang.
Alhamdulillah, Tuhan menciptakan makhluk indah dan menganugerahkan mata yang normal bagi kami. Ajja..Ajja..

Samstag, August 07, 2004

kritik pun BERHARGA

Jarang orang bisa menerima kritik dengan lapang dada, walaupun itu konstruktif. Apalagi kalo disampaikan dengan tajam dan main tembak langsung, katakanlah jadi sebuah kritik pedas. (Tentu sama sekali beda dengan kripik pedas, yang ini sih bisa bikin ketagihan!! :D).

Tapi di sini, kritik itu selalu diminta, setiap hari. Sepedas apapun, asal itu nyata dan bukan ngibul doang, akan diterima. Apalagi kalo kritik soal pekerjaan dan keselamatan. Malah setiap sabtu, di pertemuan mingguan, jika jumlah kritikan (yang dituliskan dalam sebuah kartu, namanya STOP card) kurang, petinggi rig akan gelisah. Nah lo..

Yang tak kalah menarik, setiap kritik terbaik (yang disertai solusi tepat) akan diumumkan dipertemuan mingguan itu dan langsung dapat reward 200 ribu tunai. Siapapun, tidak peduli dari bangsa, suku, jenis kelamin dan agama apa.

Mungkin beginilah indahnya dunia demokrasi. Setiap orang punya hak berbicara yang setara. Tanpa rasa sungkan dan takut akan diciduk dan diamankan. Petugas pembersih tidak lebih rendah dari manejer pengeboran. Supervisor tidak lebih tinggi dari anak buahnya. Si Office boy boleh memanggil pimpinan rig hanya dengan John (namanya John Lusk) atau pimpinan lain dengan namanya langsung. Tak akan kena masalah kesopanan dan kurang etis. Tapi ini soal hak bicara, soal pekerjaan dan jalur komandonya tentu lain lagi.

Tapi bukan cuman kritik yng dituliskan. Pujian atas kerja yang cemerlang pun dituliskan dan dinilai. Karena bebasnya menyampaikan kritik, maka segala macam tetek bengek (jangan dipisahkan karena artinya bisa beda, tetek dan bengek!) tertulis di STOP card itu. Dari kerja membahayakan hingga secuil sampah yang tidak masuk ketempatnya. Meski tentu tidak bermaksud untuk melucu. Ditulisnya serius, walau itu kurang berbobot.

Karenanya belum ada yang iseng nulis, "Si Pulan merokok rokok saya. Solusinya, beli dong sendiri!!"

Dienstag, August 03, 2004

sakit LELAKI

Siang kemarin, ada Budi datang. Mengetuk pintu dan bilang ada yang mau konsultasi lewat radio. Dari kapal sebelah.
Bergegas ke ruang radio dan terjadilah dialog seperti ini:

Sono: Slamat siang, pak. Ini dari kapal Van Guard, mau konsultasi..
Sini: Siang juga pak. Boleh, ada apa gerangan?
Sono: Ada kru kami menderita gatal di anunya, sudah dua mingguan dan sudah makan obat ini ini
Sini: Oke, bisa bicara langsung dengan tersangka rojer?
Sono: Dicopy, ini dia..
Sono: Siang Pak, Saya yg menderita..
Sini: Coba cerita dulu..
Sono: Pindah channel dulu pak, turun 3 ke 71. Biar tidak didengar seluruh dunia pak.
Sini: Oke, turun 3. 71. Lanjut..
Sono: Dua minggu ini anu saya gatal, trus digaruk, mulai luka dan sekarang makin lebar hingga ke pangkal. Sudah makan ini..ini.. tapi belum ada perubahan itu.. Bisa dicopy Pak.
Sini: Bisa. Hemm... tiga minggu lalu, sempat celup-celup ya?
Sono: he..he.he.. korek pak!!
Sini: Pipis nyeri panas gak?
Sono:hehehe.. dikit pak..
Sini: oohh.. kalo gitu sudah jelas sekarang. Ada obat ini itu di sono?
Sono: Gak ada pak..
Sini: Bisa kesini gak, naik ke Baroness. Obat ada disini?
Sono: Bisa pak..

Ruang radio ribut, Budi radioman dan beberapa orang keberatan. Takut dan ngeri kalo tersangka naik ke Baroness. Terpaksa..

Sini: Van Guard, Baroness manggil..
Sono: Baroness, Van Guard..
Sini: Dipersorry pak, tersangka tidak diperkenankan naik ke Baroness. Rakyat keberatan..
Sono: Dicopy, jadi apa bapak yang turun lewat crane ke mari Rojer.
Sini: Gak perlu pak (padahal sih ngeri aja turun naik pake crane..). Nanti obat dan instruksi diturunkan lewat crane gitu.
Sono: Dicopy, kami meluncur ke Baroness. 20 menitan siap kencan.. Posisi standby nanti diformasikan ganti..
Sini: Ditunggu rojer. Standby 74 balik..Klik.

Adegan selanjutnya gak perlu diposting lagi. Ini atas dasar MOU antara dua institusi (lagian malas nulis panjang-panjang..). Nama tersangka, obat, diagnosis dan terapi lanjut juga gak perlu dibeberkan karena ini kode etik dan masuk medical record.
Yang jelas, konsultasi dan terapi ini bebas tanpa biaya. Gratis..tis!!!