memoar Fahrie-SISILAIN

Sebenarnya Fahrie gak setuju ditulis memoar. "Itukan kalo saya sudah mati!," protesnya.
Tapi biarlah. Saya suka judulnya. Lagian ini blog saya, yg nulis juga saya, ngetik pake jari saya. EGP. (hehehe.. sorry om, teaki larro..)
Sejak tengah Desember ini, Fahrie telah meninggalkan kami (di rig Baroness) setelah 1,5 tahun bersama. Juga berpisah dengan sejawatnya di RS. Pertamina Balikpapan. Fahrie dapat tawaran yang lebih bagus dan lebih menjanjikan hidup cerah dari negeri jiran. Fahrie jadi TKI? Kalo setiap pekerja indonesia yang bekerja di luar negeri adalah TKI, berarti Fahrie memang jadi TKI. Meski sebenarnya dia adalah tenaga profesional yang keahliannya dibutuhkan di sana. Dan dia legal. hehehe..
Selama setahun jadi tukang obat bergantian di Baroness, saya mengenalnya sebagai teman yang aneh. Bercandanya suka kelewatan (apalagi kalo soal bonus dan pasien..). Sebelum turun kemarin, ia masih sempat nelpon ke saya dan bilang kita dapat bonus akhir tahun 2 ribu $US karena setahun bebas LTA (
lost time accident). Tentu saja saya tidak percaya meski jg berharap itu benar. (mimpi kali ye..)
Atau yg ini, dinasehatinya seorang pekerja yang berobat diklinik agar jgn banyak makan ayam goreng. Saat ditanya, kenapa? Dgn cueknya dia jawab,"biar yang lain kebagian..!!". hehehe..
Selain itu, teman saya ini juga suka ngaku2 bule kalo nelpon, suka ngerjai orang, computerholic, dan suka bertualang. Itu penyakit bawaan kali. Tapi di sisi lain, Fahrie orangnya kreatif, pintar dan rasional.
Tengok saja blog
sisi lain-nya. Satu2nya blog didunia yang memakai ejaan lama!! Bingung bacanya?, tinggal klik ikon, blogpun berubah jadi normal dgn tulisan ejaan yang disempurnakan, EYD. Huebatt ndak?!. Awas kalo bilang endak..:D
Bersamanya,
dottoro unhas -yang menjadi rumah singgah dokter alumni univ. hasanuddin- pun ditetaskan dan disapih sejak setahun lalu. Di Baroness, dia juga yang merancang berkas pelaporan klinik agar lebih mudah diisi oleh orang yang gagap teknologi macam saya. (thanx bro!)
Fahrie juga yang mengenalkan saya dengan blogger dan segala pernik-perniknya. Termasuk menjerumuskan saya ke
blogger family. Wadah blogger yang ternyata asyik juga. Wah, utang saya banyak juga sama beliau ini. Dibayar di akhirat ya, Cappo!
Dan karena alasan rasionalitas, si pejantan tangguh ini (2 anak dalam 2 tahun adalah buktinya kejantanannya) memilih keluar dari RS.Pertamina Balikpapan dan menerima tawaran kerja di luar negeri. Saya salut dengan keputusannya yang tidak gampang itu. Saya bahkan belum kuat memupuk nyali untuk bisa sampai di taraf seberani itu.
Selamat jalan Cappo. Semoga sukses di negeri orang. Jangan lupakan Indonesia Raya.