Sonntag, März 14, 2004

menjadi deni MANUSIA ikan

MINGGU kemarin, saya dan 26 orang lainnya yang kerja di rig ikut HUET (helicopter underwater escape training) alias latihan menyelamatkan diri dari heli yang nyebur ke air. Serem apa keren?

Tapi kenapa yang dilatih Cuma kalo helinya jatuh ke air? Soalnya kalo yang nabrak gunung atau terhempas di daratan, ya.. gak usah latihan. Cukup di sembahyangi lalu dikuburkan. Praktis aja.

Ini dianggap penting, kita kan kerjanya di laut. Mau ke lokasi atau pulang ke darat kadang-kadang pake heli. Jadi kalo ada apa-apa di helinya, paling tidak bisa mikir dikit, siap-siap dan tidak cuma panic , berdoa dan teriak-teriak. Paling apes bisa ingat wajah instrukturnya gitcu.. :D


Mula pagi teori bla..bla..bla. Habis itu mulailah peserta disuruh jadi Deni si manusia ikan. Nyelam dan tahan napas dalam air. Gak lama, minimal 10 detik aja. Namun begitu ada juga yang gak kuat, intrukstur sih cuek aja. Pokoknya harus bisa!, Diceburin berapa kali atau terminum air berapa banyak bukan urusan, pokoknya limit waktunya harus dicapai. Lebih lama lebih bagus.


Tes kedua, berenang bolak-balik 50 meteran. Ini juga harus. Yang gak bisa berenang atau yang Cuma bisa gaya dada (itu loh, kalo masuk di air tinggal lambai tangan da..da lalu hilang tenggelam..) juga harus ikut. Tapi didampingi sama instruktur, jadi tenang aja. Gak bakal dibiarkan semaput dah..

Setelah oke barulah latihan inti. Ini sadistis. Bayangkan saja, kita diikat pake safety belt dikursi modul heli, lalu tiba-tiba helinya di balik dan dicempungkan ke air. Asli dah kelelep, gelagapan, panic dsb. Teori escape bahkan wajah instruktur hilang semua. Begitu muncul di permukaan, hidung sakit kemasukan air, telinga berdengung, kepala pusing, batuk-batuk dan pilek semuanya menyatu. Ampuunnnn..

Dan latihan itu diulang sampai tiga kali, karena kita diharuskan escape lewat pintu, jendela dan terserah diantaranya. Kalau pepatah dulu bilang sambil menyelam minum air, itulah judul lakonnya.

Syukurnya, meski susah payah akhirnya semua peserta diyatakan lulus dan dapat ID card yang berlaku 2 tahun. Asyik. Dan training pun ditutup, peserta pulang dengan satu kondisi yang sama. Pilek.


bolaritasi'@pertamedika-OILCITY

Keine Kommentare: