Mittwoch, Juli 07, 2004

perawan di sarang buruh MINYAK.

Lina dan Selvy. Dua perempuan muda diantara 110 orang pekerja di rig ocean baroness. Berbaur bersama para buruh minyak. Bersimbah peluh dan percikan oli serta Lumpur. Berbusana terusan resmi pekerja (overall), bersepatu boot, kacamata pelindung dan topi plastic keras (hard hat). Sungguh kontras dengan busana seksi, rok mini dan segala pernik kosmetik kecantikan yang lumrah menghias tubuh wanita seusianya. Usia yang 25-an.

Mereka bukanlah buruh minyak dengan segala kerja mengandalkan kekuatan ototnya. Mereka para insiyur yang bekerja dengan kepiawaian otaknya. Menghitung jumlah bahan yang harus dipakai, menganalisis kandungan minyak sumur yang digali, mengkalibrasi alat pengeboran yang akan dipakai, hingga ke ketepatan arah mata bor ditujukan.

Sungguh wanita pekerja lapangan yang tangguh. Bekerja 12 jam siang malam. Bahkan saat aku dan banyak orang tidur pulas meringkuk dibawah selimut hangat.
Tapi bila waktu libur tiba, di darat mereka tak kalah menawan dengan wanita dewasa muda kebanyakan. Bahkan dengan kelincahan ABG. Dandanan yang cantik, busana yang modis, dan keceriaannya (atau kegenitannya?).
Hanya saja kenapa mereka semua masih melajang? Tanya ini pun hanya dibalas senyum. Senyum yang menggetarkan..

Keine Kommentare: