Donnerstag, April 15, 2004

surat keterangan SEHAT

Ada yang menarik saat PB IDI dan KPU menandatangani MoU tentang perlunya surat keterangan sehat buat capres dan cawapres mendatang. Bagi saya, rakyat kecil yang kadang direpotkan dengan surat keterangan sehat untuk mengurus sesuatu, ini sangat melegakan. Sungguh.

Saya yang baru niat mendaftar jadi karyawan, pengen dapat SIM dan KTP saja mesti melampirkan surat keterangan sehat apatah lagi nafsu jadi pejabat. Presiden dan wakil presiden lagi. Harus kudu lebih lengkap dan teliti lagi itu.
Kalo sehat jasmani apalagi rohani, kan paling tidak bisa mikir panjang kalo mau nyolong uang rakyat atawa jual aset negara. Syukur-syukur kalo bisa sedih liat rakyat lapar, nangis liat rakyatnya bodoh lantaran tidak bisa sekolah, lantas tidak tuli alias bisa dengar kalo rakyatnya menjerit.

Lantas kalau indra 'perasa' nya normal, indra lainnya kan bisa tergerak mencari solusi. Intinya bisalah memberdayakan rakyat dan bukan memperdayakan.

Saya pernah baca sentilan Hendrawan Nadesul tentang ini, 'Untuk menjadi tukang cukur, mungkin tidak diperlukan surat sehat. Tukang cukur boleh sedikit tuli, asal lincah memegang gunting. Orang patek tidak dilarang jadi kusir. Tetapi, bila pelupa, bolehkah jadi presiden?

Ihwal surat sehat, bakal sopir pun perlu mengurusnya. Bahwa ada sopir yang sudah punya SIM terserang ayan, buta warna dan salah membaca warna rambu lalu lintas, atau belakangan presiden diketahui doyan segala, tentu bukan lantaran salah bunda mengandung.

Anggota legislatif, yang waktu sidang lekas mengantuk, tentu sudah patuh menyerahkan surat sehat. Bahwa ada anggota legislatif yang baru diangkat sebulan sudah stroke, itu sudah lama bikin rakyat cedera.
SELAMA surat sehat bisa gampang diperoleh seperti karcis bioskop, banyak orang ompong bisa jadi pilot. Namun, peliknya betapa kacangannya pun sebuah surat sehat, di depan hukum tetap punya gigi. Padahal, kita melihat anggota yudikatif yang diangkat lengkap dengan surat sehat, konon, untuk banyak kasus, sering mendadak sakit gigi..'


Selengkapnya baca ini deh..

Hidup Indonesia. Jayalah Bangsaku..


bolaritasi@pertamedika-OILCITY

Keine Kommentare: