Samstag, Februar 14, 2004

hanya penggalan puisi CINTA

INGINKU bersamamu hari ini
Bersama buah cinta kita, ke pantai seperti biasa
Berjalan di pasir pantai sambil memungut rumah kerang sesekali
Membiarkan lidah ombak laut menyapu kaki, membasahi ujung celana kita
Bermain kecipak air laut, berenang lantas menuntaskan dengan ikan bakar.
Sesederhana dan seromantis itu saja inginku.

Tapi tugas membuat kita terpisah beratus mil
Di tengah samudera aku mengenangmu
Mengirim rindu dan cinta meski hanya dengan penggalan puisi

"..... Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih.
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku,
dan sedih karena kita sering berpisah.
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita.
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih ?
Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak.
Sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang.
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan.
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi,
memandang wajahmu dari segenap jurusan."

(w.s rendra; pamflet cinta)

Sayang, tak muluk aku berharap
Menggenanglah dalam hatiku
Menyatu menjadi magma
Yang akan kita bentuk dalam kanak-kanak
yang pandai menggambar wajah tulus
kewanitaanmu dan paham mengukir raut kasar
kelelakianku.

Sayang, Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
bukan myshinta, tapi siti nurhaliza, he..he..he..
(sapardi djoko damono;aku ingin)
----------------------------------------

[Untuk kekasih hati, teman berbagi, dan ibu anakku: SHINTA NOVITA
Semoga keluarga kita sakinah, mawaddatan wa rahmah. Amin ya Allah]


bolaritasi'@pertamedika-OILCITY

Keine Kommentare: