Donnerstag, Januar 08, 2004

kerja, duit dan CINTA

Kemarin dapat hasil tes lab sampel air mess dari lab Total Finaelf. Hasilnya, wow…. Sungguh mengejutkan kalau tidak mau dibilang mengecewakan. Bukan pada pemeriksaannya, yang rutin dilakukan tiap bulan, tapi pada hasilnya. Ada 3 dari 10 item yang dites dapat nilai buruk dan tidak memenuhi standar kelayakan air konsumen versi Departemen Kesehatan (SK Menkes RI no 907/menkes/VII/2002). Yaitu pH, Chlorine dan general bacteria.

Mungkin ada yang berkomentar; air kok dites segala. Ah over protektif tuh atau terlalu takut sakit kali. Karena mungkin kita sudah terbiasa. Karena kita sehari-hari jarang sekali mengetahui kualitas air yang kita pakai. Dan itu bukan masalah besar, apalagi kita berada di daerah yang mengalami krisis air. Yang penting ada air. Titik.Tapi di sini beda,man. Mereka (para expatriat) amat peduli dengan itu, peduli dengan standar kualitas air yang dikonsumsi karena dianggap akan berefek pada personal dan pekerjaan. Sekecil apapun pengaruhnya.

Dan seperti biasa, internal memo pun dikeluarkan klinik (dokter) untuk penjaga air dan camp boss, yang bertanggungj jawab terhadap fasilitas mess. Pembersihan penampungan air dan penambahan chlorine ditegaskan dan tes ulang harus dilakukan secepatnya.Ini semi cito.

Memang bukan yang pertama kali ini internal memo dikeluarkan. Dan perubahan memang selalu ada setelah itu. Hanya saja temporary. Panas-panas tai ayam. Atau inilah bagian dari penyakit kronis yang diidap sebagian orang-kita. Bangsa Indonesia tercinta.Yakni suka meremehkan persoalan, menganggap tidak ada masalah besar dalam hidup dan semuanya termaklumi seiring waktu (sifat permissif).
Hanya sayang, Sempec dan Total bukan perusahaan nasional tapi multinasional Mereka kurang memahami dan susah menghargai ‘budaya’ itu. (aku menulisnya dengan ‘sakit’).

Saya kira, Ini bukan hanya soal tanggung jawab dan disiplin, Tapi ujungnya adalah kadar professionalisme pekerjaan. Atau prinsip kerja kita yang emang sedikit beda. Mereka datang jauh-jauh bukan hanya untuk cari uang tapi untuk bekerja. Bukan bekerja karena mengharapkan uang semata.

Mereka bekerja dengan cinta dan uang pun datang sebagai konsekuensi. Kita (sebagian) memang berupaya mencari uang dan bekerja adalah jalannya. Bingung? Beda-beda tipis saja.

Keine Kommentare: